Nikmati hal-hal yang kecil, pada suatu hari anda mungkin akan melihat kebelakang dan menyadari bahwa itu adalah hal yang besar....Nikmati hal-hal yang kecil, pada suatu hari anda mungkin akan melihat kebelakang dan menyadari bahwa itu adalah hal yang besar...Nikmati hal-hal yang kecil, pada suatu hari anda mungkin akan melihat kebelakang dan menyadari bahwa itu adalah hal yang besar....Nikmati hal-hal yang kecil, pada suatu hari anda mungkin akan melihat kebelakang dan menyadari bahwa itu adalah hal yang besar...Nikmati hal-hal yang kecil, pada suatu hari anda mungkin akan melihat kebelakang dan menyadari bahwa itu adalah hal yang besar....Nikmati hal-hal yang kecil, pada suatu hari anda mungkin akan melihat kebelakang dan menyadari bahwa itu adalah hal yang besar...Nikmati hal-hal yang kecil, pada suatu hari anda mungkin akan melihat kebelakang dan menyadari bahwa itu adalah hal yang besar....Nikmati hal-hal yang kecil, pada suatu hari anda mungkin akan melihat kebelakang dan menyadari bahwa itu adalah hal yang besar... Berbagi Tak Akan Rugi: Pemikiran Baqir As Sadr Tentang Ekonomi
kumpulan gambar bergerak

Minggu, 24 Juni 2012

Pemikiran Baqir As Sadr Tentang Ekonomi


 Baqir As Sadr
Ide dasar yang pertama dari mahzab ini adalah bahwa terdapat perbedaaan yang mendasar antara ilmu ekonomi dengan Islam, keduanya merupakan sesuatu yang berbeda sama sekali. Ilmu ekonomi adalah ilmu, sementara Islam adalah Islam, tidak ada yang disebut dengan ekonomi Islam. Pendapat ini awalnya didasarkan atas ketidak setujuanya tentang definisi dari ilmu ekonomi yang menyatakan bahwa masalah ekonomi muncul karena sumber daya ekonomi yang terbatas sementara keinginan manusia tidak terbatas. Definisi akan membawa implikasi yang  serius dalam ilmu ekonomi, padahal Islam memiliki pandangan yang sama sekali berbada.
Menurut Baqir As sadr, Islam tidak mengenal konsep sumber daya ekonomi yang terbatas, sebab alam semesta ini maha luas. Allah telah menciptakan alam semesta yang tiada terhingga luasnya, sehingga jika manusia mampu memanfaatkannya niscaya tidak pernah habis. Saat ini manusia hanya mengeksploitasi sebagian sumber daya ekonomi yang ada dibumi, padahal diluar bumi masih ada planet dan galaksi lain. Dengan kemajuan teknologi, sangat memungkinkan  manusia untuk memfaatkan sumber daya ekonomi yang ada diluar bumi, sehingga kita tidak pernah kekurangan sumber daya. Sebaliknya, justru keinginan manusialah yang sesungguhnya terbatas.
Untuk itu, mazhab ini mengusulkan istilah lain untuk pengganti ekonomi, yaitu iqtishad. Iqtishad berasal dari kata qosada  yang berarti setara, selaras atau seimbang. Dengan demikian, Iqtishad tidaklah sama dengan pengertian ekonomi.dan bukan sekedar terjemahan  dari kata ekonomi dalam bahasa arab. Penggunaaan kata Istiqhad ini dilatarbelakangi oleh permasalahan dasar yang dialami oleh masyarakat, yaitu distribusi sumber daya ekonomi yang tidak merata, dimana terdapat kelompok yang sedemikiaan kaya dan kelompok miskin yang sedemikian miskin. [1]


[1] Hendrie Anto, Pengantar Ekonomika Mikro Islami, (Yogyakarta: Ekonisia, 2003), 89-90.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar